Menikah atau kuliah merupakan pilihan yang rumit bagi kebanyakan mahasiswa yang telah memiliki calon pasangan hidup. Mereka memiliki keyakinan masing-masing terhadap hal tersebut ada yang menginginkan terus melanjutkan kuliah tanpa menjalin suatu pernikahan, tidak sedikit pula yang memilih menikah sambil kuliah. Dari dua pilihan di atas tentunya memiliki kelebihan dan kekuranganya masing-masing. Bagi yang memilih untuk menikah sambil kuliah tentunya harus mampu mengatur  waktu, yaitu waktu untuk belajar dan waktu untuk pasanganya. Kelebihanya, mereka sudah tidak lagi membawa beban perzinahan apabila melakukan hal apapun terhadap laki-laki atau wanita pilihanya.

Berbeda dengan yang pertama, masalah yang satu ini bisa menjadi penghalang bagi pihak pemuda dan pemudi. Mungkin seorang sudah bekerja atau sudah memiliki prinsip untuk mencari kerja setelah menikah, namun ia ragu untuk menikah gara-gara belum lulus kuliah. Bisa jadi pula yang memiliki alasan seperti ini, sang pemudi pujaan hatinya, bayangan kuliah sambil menikah baginya tampak menyeramkan. Kuliah sambil mengurus diri sendiri ajah udah repot apalagi jika harus ditambah tanggung jawab mengurusi orang lain (betul tak…???) di tambah kalau si buah hati sudah lahir dan belum juga lulus kuliah, tampaknya akan tambah repot.

Sebenarnya nikah itu tidak selalu mengganggu kuliah kok, justru hadirnya pendamping hidup baru bisa menambah semangat  untuk belajar. Bisa jadi, sebelum menikah malas belajarnya, ketika setelah menikah justru tambah semangat dan tambah rajin untuk belajar. Tidak sedikit yang mengalami perubahan demikian, apalagi secara peraturan akademik seorang mahasiswa sudah diperbolehkan untuk menikah, diharapkan dapat menyadari bahwa hidup berkeluarga adalah berbeda dengan hidup sendirian. Tidak pantas jika seseorang yang sudah menikah tetap bebas, lepas menelantarkan keluarganya sebagaimana dahulu biasa ia lakukan ketika masih lajang. Orang yang menikah sambil kuliah juga harus pandai-pandai mengatur waktu antara tanggungjawabnya dalam keluarga dan belajar. Selain waktu manajemen pemikiran juga sulit karena begitu menikah masalah-masalah dahulu yang belum ada mendadak bermunculan secara serentak. Bagaimana memahami pasangan hidup baru, bagaimana jika hamil dan melahirkan, bagaimana mendidik anak, bagaimana mencari rumah, ikut mertua atau cari kontrakan sendiri, bagaimanan bersikap kepada mertua, tetangga dan lain-lain apalagi masih harus memikirkan pelajaran. Modal awalnya adalah manajemen diri sendiri. Ketika seseorang sudah sejak dini berlatih untuk hidup mandiri, akan mudah baginya untuk hidup berkeluarga.

Hal ini juga dipersulit dengan adanya hambatan dari orang tuanya yang terus melarang anaknya untuk tidak melaksanakan pernikahan saat masih kuliah, padahal dalam hadits Rasulullah SAW telah disebutkan :

“ Apabila seseorang yang agama dan akhlaknya baik melamar kamu, maka hendaklah kamu nikahkan ia dengan anakmu. Jika kamu tidak melaksanakanya, niscaya akan menjadi fitnah di muka bumi dan bencana yang meluas”.(HR. At-Tirmidzi).

Orang tua terkadang melupakan hal ini, sehingga tidak jarang kita temukan anak-anak muda yang terjerumus ke dalam seks di luar nikah, karena salah satu penyebabnya adalah karena telat nikah. Tertundanya pernikahan seorang gadis akan menimbulkan banyak pertanyaan dan penafsiran , bahkan dianggap sebagai suatu aib. Meskipun demikian, pada tahun-tahun terakhir ini telah muncul fenomena bertambahnya rata-rata usia pernikahan seorang pria maupun wanita dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Penundaan usia pernikahan ini disebabkan oleh semakin diminatinya pendidikan tinggi di universitas universitas di dunia islam.

Orang yang memperhatikan kondisi masyarakat secara umum akan menjumpai bahwa seorang pria bisa menikahi seorang wanita dalam usia berapapun. Kesempatanya untuk memilih pasangan yang sesuai akan bertambah, apabila tingkat pendidikan, ekonomi, dan status sosialnya semakin tinggi, apalagi jika seorang yang memiliki popularitas dan lingkungan sosial yang populer juga.

Adapun justru wanita sebaliknya, semakin tinggi tingkat pendidikanya, maka semakin sedikitlah kesempatannya untuk menikah, kecuali apabila ia telah menikah sejak sebelum menyelesaikan studinya dan menerima ijazah. Akan tetapi, jika ia tidak juga menikah sampai memperoleh gelar sarjana dari perguruan tinggi atau yang setara denganya atau lebih tinggi lagi semisal S2, dan S3, kesempatan untuk menikah  lebih kecil dibandingkan gadis yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Rasululah SAW bersabda : “ wahai para pemuda, barangsiapa diantara kamu yang telah mampu menikah, hendaklah menikah; karena sesungguhnya pernikahan itu lebih menahan pandangan dan lebih menjaga kemaluan; dan barangsiapa yang yang tidak mampu menikah, hendaklah berpuasa, karena berpuasa itu menjadi peredam nafsu baginya.”

Agama islam menghargai pernikahan dengan penghargaan yang tinggi, dan menganjurkan dilaksanakanya pernikahan selama ada kemungkinanya untuk itu. Pernikahan merupakan keharusan karena ia memberikan perlindungan dan penjagaan bagi pemuda muslim, khususnya dalam situasi banyaknya godaan. Selain itu, pernikahan bisa mewujudkan ketenangan dan ketentraman.

            Ada kata-kata bijak yang mengatakn, “ tergesa-gesa itu terpuji dalam lima hal; sudah mendapatkan pasangan yang setara (lalu menikah), menguburkan mayit, mengunjungi orang sakit, melaksanakan sholat apabila telah datang waktunya, dan menyuguhkan makanan bagi tamu apabila ia mampu”.

Dikutip dari buku “ Ladang Pahala Cinta, Berumah Tangga Menuai Berkah” oleh : Deni Sutan Bahtiar.

So, mau menikah sambil kuliah atau kuliah dulu baru menikah???
hidup itu pilihan, apa yang sekarang kita lakukan adalah keputusan hari kemarin dan apa yang akan kita lakukan itu adalah keputusan hari ini.

Tulisan ini bukan untuk menggurui, hanya sekedar berbagi ilmu saja!!!

APAKAH AKU BISA JATUH CINTA LAGI…

puisi

Untuk saat ini pun

Aku tak tahu apa yang sedang aku rasakan sekarang

Tentang dia…

Tentang mereka…

Akupun tak tahu apa yang harus aku lakukan

Aku hanya takut salah jatuh cinta lagi…

Percaya…???

Akupun tak bisa sepercaya dulu lagi

Aku takut nantinya dipermainkan dan dibohongi

Sesuatu yang aku pikir itu tulus

Ternyata hanyalah ilusi tentang hati ini

Entahlah…

Entahlah akan ku berikan pada siapa nantinya…???

Aku tidak terlalu banyak berharap pada siapapun

Aku hanya berharap ada seseorang yang benar-benar ..

Tulus menyayangiku bahkan mencntaiku

Takutku bukan karena masih mencintai masa laluku

Hanya saja aku masih takut untuk memilih

Dan takut salah mencintai seseorang

Aku hanya akan memilih seseorang

Yang bertahan hingga akhir

Hingga aku mampu menghilangkan ….

Rasa takut ini

Dengan berada di sisinya

Dengan kesabaranya mengajariku tentnang cinta

Tentang ketulusan dan keihkhlasan

Aku tahu diriku lebih berharga

Dan rasa takut ini ku berharap akan berlalu

Hingga aku bisa merasakan

Jatuh cinta lagi

Terimakasih untuk yang pernah menemani hidupku.

 

oleh : Siti Nurjazilah Albandusiyah

Jakarta Oh Jakarta

Puisi …

Susah Senang ku lewati hari-hariku

Menjajaki kota penuh pilu

Menerobos dinding-dinding yang berjalan

Menaiki Bus-bus yang dituju

Peluh pikuk mewarnai kehidupan

Menebar kepanasan yang tertahan

Sampai ku telah menemukan

Apa arti kehidupan yang sesungguhnya

…….

Asap kendaraan.

Gedung-gedung besar

Hingga asap rokok menghiasi pemandangan yang begitu rawan

Motor, Mobil, Bajaj, hingga sepeda

Berlalu lalang meramaikan suasana ini,

Tak ketingglan pula,

Bunyi kereta api, tut…tut…tut…

Menandakan, Kereta Api pun tak ketinggalan

untuk ikut meramaikan kehidupan jakarta yang begitu keras ini,

Oleh : Siti Nurjazilah Albandusiyah

 

Menuju Surga-Mu

PUISI

Ku dengar nama itu sesering yang aku dengar

Orang-orang selalu membicarakanya

Berlomba-lomba untuk masuk ke dalamnya

Begitu banyak orang yang rela berkorban demi bisa bersinggah di tempat yang abadi

Itu adalah sebuah tempat yang paling indah dari segala apapun

Meski mata ini tak pernah melihatnya

Tangan ini tak pernah merasakanya

Namun angan tentangnya selalu hadir

Di setiap sanubari insan yang yakin dan percaya akan keberadaanya.

Ayat-ayat cinta dari-Nya mengungkap tabir di balik keindahanya.

Memberikan pengetahuan tentangnya

Menjadikan larut dalam cerita-cerita indahnya

Sebuah tempat di mana kesenangan akan terjadi selamanya

Tempat dimana tidak ada kejahatan yang terjadi di dalamnya

Tempat yang diidamkan oleh seluruh umat manusia

tempat yang untuk menujunya membutuhkan pengorbanan yang begitu besar

Kebajikan di suarakan…!

Keimanan dipertahankan…!

Kebaikan di sebarluaskan…!

Menjadi sebuah syarat untuk bisa mendapatkanya

Itulah SURGA

Jika hidupku tertuju padanya

Kemanakah tuhan yang menciptakan

Jika tuhan menjadi tujuan

Maka SURGA menjadi sebuah impian yang akan menjadi kenyataan.

Crated by : Siti Nurjazilah Albandusiyah

 

TAKLUKNYA NABI SEORANG KOMUNIS

Feature (Human Interest)

Siapa yang tidak kenal dengan seorang tokoh besar kelahiran  Trier, Prusia, 5 Mei 1818. Ia adalah seorang filsuf, tokoh sosiologi, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.

Jika kita melihat biografi di berbagai literatur Karl Marx adalah seorang anak dari keturunan yahudi yang kemudian pindah agama sesuai agama resmi prusia yaitu Protestan. “Misi nyata dalam hidunpnya, yakni untuk memberikan kontribusi dengan satu atau lain cara, bagi tumbangnya masyarakat kapitalis atau institusi negara yang ada. Juga untuk memberikan kontribusi untuk membebaskan kaum protelar dan kebutuhan-kebutuhanya…” kalimat di atas  merupakan cuplikan pidato dari pidato yang mengharukan oleh Frederich Engels pada hari sabtu, 17 Mmaret 1883, saat Karl Marx dimakamkan di Highgate  London, Inggris, 14 Maret 1883 pada usia 64 tahun.

Ia adalah seorang yang kritik bahkan kekritikanya dianggap meresahkan bagi pemerintah. Ia selalu mengkritik-lewat tulisan-tulisanya. ia juga kontak dengan organisasi kiri pranciss, kaum sosialis, komunis dan kalangan politikus rusia atau sebangsanya. Yang kemudian atas keuletanya organisasi yang ia bangun tumbuh menjadi besar yang makar terhadap sistem pemerintah, gereja, dan kalangan borjuis.

Perjuangan ia berlanjut sampai pada akhirnya ia dibaptis oleh para pengikutnya sebagai nabi orang-orang komunis. ia terkenal sebagai orang yang perduli dengan rakyat miskin dan menderita yang selalu mendapat perlakuan tidak baik oleh para kaum borjuis kala itu.

Begitulah ia dikenal oleh masyarakat luas. Namun, siapa menduga jika ternyata ia mempunyai sisi kelembutan hati dibalik ketegasanya. Puisi-puisi yang ia tujukan kepada pujaan hatinya menunjukan bahwa Karl Marx juga menyimpan sejuta hatinya untuk wanita yang ia cintai. Ia adalah Jenny Von Westhpalen.

Jenny adalah sesosok wanita yang penuh pesona yang mampu mengambil hati seorang filsuf terkenal ini. Ia adalah keturunan Aristokrat yang sejak kecil sudah sering bermain bersama si pejuang sosial ini. Hingga kemudian karena seringnya waktu ia bersama Jenny akhirnya benih-benih cinta itu tumbuh subur dalam diri Karl Marx. Meskipun Jenny usianya lebih tua dibanding Karl Max namun usia nampaknya tidak membuat Karl Max mundur. Bahkan tokoh sosilologi itu cinta mati pada Jenny bahkan mereka menjalin hubungan lebih intens. Meskipun hubungna mereka dilarang oleh orangtua Jenny namun, bukanlah Karl Max jika ia menyerah begitu saja. Jika ia mampu memperjuangkan orang-orang sosialis dan rakyat jelata kenapa tidak dengan cintanya. Ia juga berusaha memperjuangkan cintanya untuk sang pujaan hatinya. Terlebih lagi Jenny menaruh hati juga terhadap Karl Marx.

Perbedaan status sosial itu menjadi penghalang antara cinta Karl Marx dan Jenny. Namun Jenny lebih mementingkan Karl Marx bahkan cinta Karl Marx jauh dianggap lebih penting daripada status sosialnya sebagai keturunan Aristokrat yang dipandang sebagai keturunan kaya raya. Dengan pengorbanan dan usaha yang dilakukan akhirnya orang tua Jenny mengalah dan melangsungkan pertunangan ketika usia Marx 17 tahun dan Jenny 21 tahun. Dan melangsungkan pernikahan pada tanggal 19 juni 1843. Kebersamaan mereka bertambah hangat ketika hadir anak pertamanya Helene Demuth yang menjadi anak yang sangat tangguh. Ia menuruni sifat dan karakter ayahnya. Meskipun dengan berbagai macam cobaan dan terpaan semangat kebersamaan dan jalinan kasih antara Marx dan Jenny ternyata mampu menjadikan semua coban itu menjadi hal yang wajar.

Perjalanan hidup sang pejuang sosialis dan keluarganya memang berjalan sangat bahagia meskipun selama belasan tahun terjerat dalam kemiskinan. Namun, karena cinta kasihnya terhadap jenny begitupun Jenny yang selalu setia menemani perjalanan hidup sang pejuang sosialis ini akhirnya perjalanan pahit itu menjadikan mereka berdiri tegap dan memberikan kebahagiaan tersendiri terhadap keluarga mereka.

Begitulah kisah hidup dibalik kisah seorang filsuf yang  terkenal berani memperjuangkan hak-hak masyarkaat lemah.

Writed by : Siti Nurjazilah Albandusiyah

(Ilmu Komunikasi Humas UIN Sunang Gunung Djati Bandung)

MENGELOLA BAD NEWS MENJADI GOOD NEWS DI MEDIA SOSIAL

(Press release)

Fakultas Dakwah dan Komunikasi kembali menggelar acara seminar tentang “Mengelola Bad News Menjadi Good News Di Media Sosial” pada tanggal 10 November2016 di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi . acara tersebut termasuk dalam rangkaian acara lanjutan yang dilaksanakan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi setelah kemaren tentang “Reputasi Dan Kepiawaian Pengelola Komunikasi Publik Di Era Informasi”.di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Diadakanya acara tersebut adalah sebagai sarana memberikan pengetahuan terhadap mahasiswa agar bisa menggunakan media sosial dengai bijak.  Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 orang mahasiswa  dari Fakultas Dakwah dan Komunikai khususnya jurusan Ilmu Komunikasi dan dihadiri oleh beberapa nara sumber yaitu Bapak Muhammad Fahrurrozi dan Bapak Enjang H.S serta dipandu oleh Ibu Betty Tresnawati. Beberapa jurnalistik mahasiswa juga turut hadir pada acara tersebut yaitu  jurnalis dari OK.TV yang ikut serta meliput acara dari awal hingga akhir.

Materi yang disampaikan menyangkut bagaimana caranya menggunakan media sosial yang baik dan benar, bagaimana caranya menilai informasi yang baik dan benar, cara untuk mengelola innformasi menjadi informasi yang menarik dan materi-materi lain yang berkaitan dengan media sosial.

Acara tersebut berjalan  lancar dan cukup meriah . dari pukul 09.00 s/d selesai tidak ada hambatan yang menggangu berjalanya acara tersebut. Audience yang hadir dalam acara tersebut juga terlihat sangat antusias sehingga membuat acara tersebut berajalan sangat hidmat.

 

Writed By : Siti Nurjazilah Albandusiyah

(Ilmu Komunikasi Humas UIN SGD Bandung)

MOU KONFERENSI EKONOMI INTERNASIONAL

Press Release

Telah dilaksanakan acara ekonomi berbasis internasional yaitu “The Triology Economy International Conferences (The Best Economy Revolution By Three Country Will Begin)” yang dihadiri oleh Presdien Amerika Ibu Tasya Eliani Supit, Perdana Menteri Australia Bapak Ramdhan Rusnandar, Presiden Indonesia Ibu Nadhofah, Menteri Ekonomi Indonesia Ibu Novrianti Hasri dan tamu undangan lain pada tanggal  10 November 2016 yang bertempat di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Diadakanya acara tersebut adalah sebagai bentuk usaha pemerintah untuk menaikan suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Karena tahun 2016 ini nilai tukar rupiah melemah sehingga perlu adanya perbaikan dan kerjasama dengan pihak luar khususnya Amerika untuk bisa memperbaiki nilai tukar rupiah di indonesia. Selain itu acara tersebut ditujukan untuk menjalin hubungan baik antara Indonesia, Australia dan Amerika Serikat.

Dua negara yang diundang dalam acara tersebut merupakan negara terbilang maju sehingga akan sangat mudah untuk bekerjasam dalam membangun ekonomi yang baik di Indonesia. Kedepanya diharapkan indonesia menjadi lebih baik di bebragai bidang seperti ekonomi, pembangunan, sosial, teknologi, dan lain sebagainya. Selain itu indonesia juga bercita-cita untuk menjadi negara maju dan berkaca pada beberapa negara maju yang mampu bersaing dengan negara-negara lain.

acara yang dimulai dari pukul 13.45 s/d selesai tersebut berlangsung hidmat. Beberapa tamu undangan sangat antusias dan memberikan banyak dukungan serta apresiasi sehingga acara tersebut berjalan dengan lancar.

 

Post by : Siti Nurjazilah Albandusiyah

Ilmu Humas UIN Sunan Gunung Djati Bandung

 

PERESMIAN GEDUNG RUMAH SAKIT SUMBER WARAS

press release

Telah diresmikan gedung Rumah Sakit Sumber Waras pada tanggal 2 November 2016 oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ibu Hj. Valeda Alfita M.Kes.  Acara tersebut dilaksanakan di gedung Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi..

Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Rumah Sakit  Sumber Waras  Bapak Syarif Hidayatulloh S.sos dan Manajer Rumah Sakit Sumber Waras Ibu Hj. Tita Inge Nurlela, S.sos. serta masyarakat kota bandung yang berada di sekitar Rumah Sakit Sumber Waras acara tersebut mulai dilaksanakan dari pukul 08.00 s/d selesai.

Rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang diharapkan menjadi rumah sakit yang perduli dengan masyarakat dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Rumah sakit sumber waras juga menyediakan beberapa dokter umum dan dokter spesialis. Rumah sakit tersebut juga menyediakan lebih dari serratus unit kamar dari  kamar kelas atas, menengah sampai kamar kelas bawah.

Selain menjadi promotor pelayanan terbaik untuk masyarakat, dengan dibukanya rumah sakit sumber waras juga membuka peluang bagi masyarakat untuk ikut bergabung sebagai tenaga kerja baik tenaga kerja ahli maupun non ahli yang nantinya akan ditempatkan sesuai prosedur serta kebijakan yang terdapat di rumah sakit sumber waras tersebut.

Acara persemian rumah sakit sumber waras berjalan dengan hidmat dan lancar. Hal ini dilihat dari antusias masyarakat yang hadir di tempat tersebut dan pihak rumah sakit juga menghimbau kepada masyarakat setempat untuk diminta kerjasamanya dalam mensukseskan tingkat kesehatan masyarakat kota bandung.

post by : Siti Nurjazilah Albandusiyah

Ilmu Humas UIN Sunan Gunung Djati Bandung

MENUJU HUMAS YANG LEBIH BAIK

press release

(STADIUM GENERAL)

BANDUNG, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung  telah  mengadakan seminar yang bekerjasama dengan Dinas Komunikasi Informasi (DISKOMINFO) Jawa Barat dengan tema Reputasi Dan Kepiawaian Pengelola Komunikasi Publik Di Era Informasi. Acara tersebut dilaksanakan pada hari rabu 09/11/2016 di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan diselenggarakan oleh tim protokol Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Acara tersebut dilaksanakan untuk menambah pengetahuan kepada mahasiswa komunikasi hususnya mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Humas dan menjadikan acara tersebut sebagai ajang silaturrahmi antara pihak UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan DISKOMINFO Jawa Barat serta memberikan peluang kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk menjadikan fakultas yang kredibel dan memiliki wawasan yang luas.

Acara yang  dimulai dari pukul 09.00 WIB itu dihadiri oleh banyak pihak diantaranya adalah ketua pelaksana seminar Ibu Hj. Novita Adriana, Ketua Bidang SKDI Jawa Barat sebagai perwakilan dari Kepala Dinas DISKOMINFO Jawa Barat Bapak Dedy Hermawan yang juga menjabat sebagai sekertaris Komisi Informasi, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang diwakili oleh Dekan satu Bidang Akademis Bapak Dr.H. Enjang Saefullah, M.Si. mahasiswa ilmu komunikasi jurnalistik dan humas serta mahasiswa yang trergabung dalam organisasi IKRIMA ITB dan mahasiswa Universitas Islam Nusantara (UNINUS).

Fakultas dakwah dan komunikasi mendatangkan tiga nara sumber, dua dari pihak internal yaitu Bapak Dr. H. Darajat Wibawa,M.Si. dan Bapak. H. Imron Rosyidi, M.Si serta satu dari pihak eksternal yaitu  ahli komunikasi dari Universitas Padjajaran (UNPAD) Bapak Antar Venus . Acara tersebut dimoderatori oleh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Bapak Subagiyo Budi praditno.

Acara tersebut berlangsung meriah dan hidmat. Setiap pemateri memaparkan pesanya masing-masing. Materi pertama disampaikan oleh Bapak Antar Venus tentang Audit Komunikasi, materi kedua disampaikan oleh Bapak H. Imron Rosyidi, M.Si tentang Reputasi dan pemateri ketiga disampaikan oleh Bapak Dr. H. Darajat Wibawa,M.Si. tentang pengelola komunikasi dan informasi. Acara tersebut dibuka oleh Bapak Dr.H. Enjang Saefullah, M.Si sebagai perwakilan dekan fakultas dakwah dan komunikasi. ia menyampaikan bahwa “reputasi merupakan implikasi tatkala kita berprestasi dan mengharapkan agar jurusan ilmu komunikasi mampu untuk menciptakan dan menjaga reputasi dengan baik”.

Oleh : Siti Nurjazilah

(Ilmu Komunikasi Humas UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

Situs yang Dikembangkan dengan WordPress.com.

Atas ↑